Cerita 5 Sepupu (Pengalaman Di Cornwall)
5 Fanah sakit.
Fanah langsung dibawa kerumah sakit, Ustad Ahmad mememakai mobil, semuanya gelisah kecuali si Fanah yang masih sakit, yang paling gelisah adalah Ustazah Shaina dia sangat gelisah kerena mungkin makanan yang ia bikin itu ada racunnya tapi ternyata tidak!. Saat sampai di rumah sakit Si Fanah langsung dimasukkan ke ruang ICU saat itu juga! semua ikut masuk untuk melihat si Fanah. Fanah terbaring kelihatannya seperti tertidur ditangannya terpasang selang infus, semua sedih.
Dalam 4 hari si Fanah masih saja tak beraksi atau sadar tapi napasnya dimonitor masih normal "Semoga si Fanah sembuh" kata Aisyah sambil meletakkan baki yang berisi buah-buahan segar dan cerek yang berisi susu 1 liter serta gelas untuk minum susu yang segar, tiba-tiba kelopak mata Fanah terbuka si Fanah melihat langit kamar yang bewarna putih bukan kamarnya kalau kamarnya langitnya kayu! dan kokoh, dan kemudian ia sadar bahwa ia ada di rumah sakit hingga ia bertanya dengan tergagap-gagap dan nadanya terdengar lemah "A...aku dimana?" ia masih ingin meyakinkan bahwa ia di rumah sakit "Rumah Sakit Rahan eek...h salah Rumah sakit Raihan" jawab Hathan sambil menatap Fanah yang terlihat pucat "kenapa memangnya?" tanya Fanah lagi "Taukkk-atau tepatnya lauk makanan-makan saja dulu lihat tuh perutmu kurus sekali" kata Aisyah dan Ustad Ahmad-tetapi si Fanah menutup matanya lagi "Apakah ia pingsan kembali?" tanya Aisyah pada Dokter "Ya" kata Dokter-kemudian si Aisyah melihat yang tak disangka-sangka napasnya Fanah di monitor datar dan naik sedikit dan akhirnya datar tak bergerak. Dokter pembantu penapasan datang sampai 9 menit kemudian napasnya di monitor kembali bergerak "Huhhh-hampir saja" kata Aisyah dengan mata berlinang-linang dan seketika kakinya lemas,Saat itu si Fanah masih terbaring lama sekali dan lain-lainnya yang menunggu pulang kerumah dengan keadaan cemas dan sedih.
Saat sampai dirumah, semua tak ada yang bernafsu makan kecuali Ustad Ahmad dan Ustazah Shania- tapi 6 remaja itu berubah pikiran ketika mencium bau makanan yang disukai 6 remaja itu "Ustazah-Apa sesuk arep dolan menyang Fanah maneh? (Nanti besok kita menjenguk Fanah lagi?-~Jawa)" kata Aisyah pada ustazah Shania "Nggih (Iya~Jawa)" jawab ustazah Shania "umarım daha iyi olursun (Semoga saja sudah sembuh~Turki) " kata Aisyah dalam hati tapi ternyata dugaannya keliru si Fanah kesehatannya makin memburuk.
Keesokan harinya 6 remaja itu dan 2 dewasa pergi lagi dengan mobil untuk menjenguk Fanah, "Aku rindu suaranya Fanah yang lembut dan baik hati serta suaranya yang lucu" kata Aisyah dalam hati ketika sampai di rumah sakit kemudian ada sesuatu yang tak diduga-duga "Dia harus di oprasi" kata Dokter, semua tercengang bercampur sedih Si Aisyah kelopak matanya sudah mau mengeluarkan air mata dengan cepat ia mengerjapkan matanya agar tak nangis, si Fanah dibawa ke ruang oprasi semuanya menunggu dengan cemas.
2 jam kemudian Dokter membawa Fanah ke ruang ICU "Dia perlu di kasih selang oksigen" kata Suster "hunak hajat kabirat lihadha , ukht muqrifa (Banyak amat perlunya nih suster ngesot!~arab)" bisik Aisyah pada Rizki ia agak menjinjitkan kaki kerena si Rizki orangnnya tinggi "taeal , la taktafi bialnamimati!(Sudahlah jangan gosip melulu!~arab)" jawab Rizki dengan bisikan "Mungkin sedikit lagi ia sembuh" kata Ustad Ahmad "al'ustadh yurid easidat aldajaj (Ustad mau bubur ayam~arab)" kata Aisyah meminta-minta "Ya-oke deh" kata Ustad ketika melihat Wajah Aisyah "Asyikkk" kata 5 remaja, tangan aisyah membingbing tangan Kathan kerena banyak orang yang datang sama sekali tidak sepi kemudian ia tertegun menatap seorang anak yang ia kenal, itu mutia! tetapi hasan dimana? sakit? dengan cepat Aisyah membuang pikiran itu tak lama kemudian ia sudah mencak-mencak "YEYEYEYE-BUR-BUR EH SALAH BUBURR AYAM GENDUTTT" kata Aisyah "Berisik kali" kata Rizki sambil menutup telinga dengan tangan.
3 hari kemudian mereka semua langsung pergi lagi ke rumah sakit untuk menjenguk Fanah, fanah masih terpasang dengan selang infus dan selang oksigen "Dia tak apa-apa dok?" tanya Ustad "Ya" jawab dokter- 10 menit kemudian tangan Fanah bergerak diikuti badannya dengan cepat dokter datang dan mau mencoba melepaskan oksigen "Dok?" kata Aisyah cemas ia takut fanah mati "Dia sudah terganggu dengan selang oksigen ini" kata Dokter "Huh-hampir saja ku kira si fanah almost died" kata Aisyah bercampur bahasa inggris tetapi si Fanah masih belum sadar "Dia masih perlu dirawat selama 3 hari lagi" kata suster tegas "Ya Suster!" kata Aisya, tiba-tiba si Kathan dan Hathan membawa Donat Cokelat kemudian si Fanah sadar ia bangun "Wowww-onat(donat) enak kali! give me!" kata Fanah tapi suaranya tetap berbeda "Kau sudah sehat?" tanya Aisyah sambil memeluk Fanah ringan "Tak-ee..h maksudku ya!!" kata Fanah "Dok boleh tak sepupu saya pulang?" tanya Aisyah "Ya lah, mungkin setelah 3 atau 4 hari" kata Dokter "HOREEEE" kata Hathan dan Kathan serempak 2 anak itu melompat-lompat sampai donat bertebangan satu mengenai kaki Ustad dan satu lagi ditangkap dengan Fanah.
Posting Komentar untuk "Cerita 5 Sepupu (Pengalaman Di Cornwall)"