Cerita Makhluk Lumpur Part-1
Assalamualaikum!, halo! aku sekarang mau buat blogger cerita makhluk! seru lho, bacanya jangan lompat-lompat ya!, oh iya tentu saja cerita ini bukan hanya makhluk lumpur dan makhluk boneka! ada yang lain juga! semoga kalian suka ya gess! bye bye! selamat membaca!
"UAAAAH, capek..." seru Zoya, kemudian si Kenzo melihat dari jendela kalau ada orang yang sedang berantem "AYO!, ITU TUH TINGGAL TINJU SEKALI AJA, CEPAT TINJU," komen Kenzo memberi saran "Wat gebeurt er?" tanya Riku dan ikut mendekat "ADA ORANG YANG BERANTEM KAK!, coba lihat si satu yang itu tuh! udah lengah! tapi yang satunya lagi payah! gak ditinju" kata Kenzo sambil menunjuk-nunjuk "Hei! kau ini kalau orang berantem bukan malah di tonton! kamu lerai dia!." kata Riku.Matanya melotot, "SERAH GUE LAH!" bantah Kenzo "GELUD YOK!" ajak Kenzo "WUAYOK! SIAPA TAKUT?!" Riku berteriak tapi sebelum meninju si Kenzo, Kenzo menyikut lengan Riku, Riku menoleh, ternyata dijendela mereka sudah banyak yang menonton dirinya berantem dengan Kenzo "HEI! AYO TENDANG SI JAHIL ITU" seru orang yang dibalik jendela, "UWAAAAA KABUR KAK!" seru Kenzo sambil berlari menaiki tingkat atas "WAH, MIJN VRIEND, PAYAH SEKALI!" gumam seseorang.
"HOAAAAAM...berisik sekali diluar" kata Ryan sambil mengucek-ngucek matanya "hei you, gek!" seru Kenzo "WAH ACARA TELEVISI SUDAH ADA!" seru Zoya, "MANA?" tanya Kenzo dan merampas remote TV dari tangan Zoya "Kakakmu gak bisa diam ya, mijn vriend" kata Zahra berbisik "Aku mau makan cokelat dan susu ah, sarapannya itu aja!" kata Zoya "Kak Ryan mau cokelat dan susu juga?" tanya Zoya, si Ryan mengangguk, dan si Zoya sudah mengambil 4 batang cokelat serta 4 gelas susu.
"YAH, untuk aku mana dong?" tanya Kenzo manyun, si Zoya tertawa, dia memang sengaja mengambil 4 batang cokelat dan 4 gelas susu, agar si Kenzo ambil sendiri "Hahaha!, ambil saja sendiri" seru Riku sedang Ryan sudah menggigit batang cokelat itu, "SENGAJA BIAR GAK MALAS!" seru Zoya, "Take that, broer" kata Ryan lirih, 'Hah, gak enak juga ya jadi malas!' batin Kenzo melamun sambil menggigit cokelat "Iya, gak enak" kata Riku jahil, tiba-tiba bel pintu berbunyi, TING-TONG! "wie is dat!?" seru Riku dan berjalan ke arah Pintu "Yaelah, itu aja gak kenal! ini aku!" jawab seseorang dibalik pintu "Aku siapa?" tanya Riku nyengir dia sudah tahu itu temannya tapi sengaja saja tanya seperti itu "Aku lah apalagi!" seru orang itu "NARUTO YA hehehe" kata Riku, orang yang dibalik pintu terdengar suaranya menggumam "@#$$@%@! AKU INI, mijn vriends!, masa gak kenal" seru orang itu "Yaelah, bilang dulu namanya" saran Riku "Huh-INI AK...EH AHMED!"seru Ahmed, dan si Riku membuka pintu dan menyilakan si Ahmed masuk "Wakakak si master copy paste datang" Riku tertawa "Apa?! si Ahmed datang ya?" kata Kenzo "NGGAK AKU GAK DATANG AKU PERGI! PERGI KE LAUT!" seru Ahmed "KOCAK!, kalau kamu gak ada kenapa bisa jawab!" ejek Kenzo tertawa "KOCAK SENDIRI!, KALAU UDAH TAHU AKU ADA DISINI GAK USAH NANYA" kata Ahmed bibirnya dimajukan "Mau ngapain, mijn vriends?" tanya Riku "Mau nginap! ortuku lagi pergi! pergi 2 minggu" jawab Ahmed, Riku baru menyadari kalau si Ahmed membawa tas "Gak boleh." seru Kenzo yang masih marah "ORAKSON, siapa yang nanya kamu!" gumam Ahmed "Boleh aja sih, udah izin ortu mu belum?" tanya Riku lagi dan lagi "Udah" jawab Ahmed pendek "Hello, Kak Ahmed!, mau cokelat?" tanya Zoya ikut campur sebelum si Kenzo meledak marahnya "Tidak usah aku udah ada cokelat" jawab Ahmed "Oh iya hati-hati lho kalau kalian deket-deket got! disana ada makhluk! tadi kubaca berita!"seru Ahmed.
"Apa? makhluk Lumpur?" tanya Zahra "Ya." jawab Ahmed "Iya, hati-hati kalau sama makhluk lumpur, aku sudah pernah ketemu sama dia saat aku jadi Mahkluk Boneka misterius" kata Zahra "aku sudah ketemu dia dua kali, yang pertama karena Shizu, yang sebelum aku jadi Boneka Misterius, sebelum aku keluar dari lumpur aku lihat, dilumpur ada mata merah seram banget mirip novisor! tapi terlanjur aku kena makan sama dia, jadi karena itu aku jadi makluk boneka misterius." kata Zahra "Beneran?" si Zoya menyakinkan "Iya, beneran?" si Ahmed kadang-kadang memang suka copy-paste kalau sudah gak ada kata yang bisa disusun "Ya. Oh iya, kalian masih ada panahannya bukan?" tanya Zahra "Ya." kata 4 anak yang ditanya "Kamu gak sekolah Med?" tanya Riku "Sekolah kok, ini aja pakai baju sekolah!, pukul 8:30 pagi aku sekolah kalian bukannya juga pukul 8:30 pagi kan?" jawab Ahmed sekaligus bertanya "Ya, aku juga sudah siap-siap tuh! si Zoya sudah siapin bekal" kata Ryan sambil menunjuk Zoya "Kak Ryan sudah bisa sekolahkah?" tanya Zoya "Ya. Aku sudah bosan disini mulu" jawab Ryan "Emang kenapa sih si Ryan, sakit ya?" tanya Ahmed, si Kenzo mengangguk cepat "Oh.".
"Ahmed mau ikut bareng? ke sekolah?" tanya Riku "Ya iyalah! masa nggak!" kata Ahmed "Santai, bruh" kata Kenzo melotot. 15 menit kemudian mereka semua sudah di sekolah walau si Zoya, Zahra dan Ryan sekolah gak bareng si Kenzo, Riku dan Ahmed "Belajar apa sih sekarang?" tanya Ahmed "Gak tahu..." jawab Riku sedang si Kenzo cuek saja, 5 menit kemudian guru mereka datang, sampai pukul 11:30 mereka selesai sekolah, (Riku, Ahmed, Kenzo sekelas dan mereka semeja) tapi Riku, Kenzo dan Ahmed masih harus eskul. "Kak Ryan, aku ada sisa uang jajan, boleh aku jajan dulu kak?" tanya Zoya, Ryan hanya mengganguk, "Yuk!, Ra!, kita beli jajan!, Kak Ryan mau juga?" kata Zoya, Ryan menggeleng. Zoya menggandeng tangan Zahra sambil berlari kecil ke kantin, tapi saat tiba di kantin ada Gara, Zoya pura-pura tidak melihat, "Zahra, kamu mau beli apa?" tanya Zoya sedang Gara menatapnya tajam, "Terserah" kata Zahra dan saat mereka tiba di toko favorit, Zoya mendekat, si Zahra memakai topinya, "Bu!, saya pengen beli, telur terserah, hehehehe" kata Zoya tertawa, penjual tokonya menoleh (Namanya Bu Amina) mata Zahra terbelalak tapi terus menunduk sebenarnya dia ingin tertawa.
"Yang bener? beli telur terserah? gak ada telur terserah adanya telur mie" kata Bu Amina serius "Tadi hanya bercanda Bu, kami ingin beli mie telur 2 saja" Zoya tersenyum "Tumbenan kamu ada teman Zoya?" ujar Bu Amina saat melihat Zahra yang terus menunduk "Siapa namamu, Nak?" tanya Bu Amina, Zahra tersenyum tipis dan menjawab "Zahra, Bu" jawabnya "Nama yang bagus, eh kalian mau bonus gak?" tanya Bu Amina tersenyum "Ibu ini terlalu ramah" batin Zoya senang "Tentu." kata Zoya "Bonus 6 telur mie ya!" kata Bu Amina si Zoya kaget, "Kebanyakan Bu! 2 aja!" Zoya menolak halus "Tadi kau bilang 'tentu' yah jadi terserah aku mau kasih bonus apa!" Bu Amina nyengir, perlahan Zoya mengganguk, 5 menit kemudian 8 mie telur selesai dan dimasukkan ke bekal Zoya "Boleh minta mayonicenya bu?" tanya Zoya "Tentu saja!" kata Bu Amina.
5 menit kemudian Zoya dan Zahra datang sambil membawa bekal "KA....ADUUH" Zoya mengaduh dia terjatuh (Bekalnya dipegang Zahra) karena si Gara mendorongnya dengan sengaja "ENAK BANGET SIH DAPAT BONUS SINILAH!" Gara merampas bekal yang sedang dipegang Zahra, Ryan yang kebetulan sedang menunggu didekat kantin, dia menoleh, dilihatnya Zoya jatuh dan jajanan yang dipegang Zahra dirampas, Ryan berdiri dan melangkah mendekati Zoya, Zahra merebut, tapi tak bisa,dicengkramnya bahu Gara keras sekali "Ngapa, sih lo! jangan ikut campur! ini urusan gue! bukan urusan lo!" ejek Gara dan ingin menendang Zahra, dengan tenang Zahra memegang kaki yang ingin menendangnya "Tentu saja ini urusanku!" seru Zahra suaranya menyeramkan, melengking tinggi, sedang si Ryan sudah berada didekat Zoya, dibantunya Zoya berdiri kaki dan tangannya lecet, "He-Hati-hati aku ini bisa saja panggil kepala sekolah! biar kau dikeluarkan dari sekolah! sukanya bully Zoya aja!" Seru Ryan dan mencengkram kerah baju Gara, Ryan melepas kerah baju Gara dan Gara terjatuh "Akibat merampas, mijn vriend" kata Ryan dan menarik lengan Zoya "Yuk pergi Zoya!" ajak Ryan dan Zahra mengikuti setelah mengambil kembali bekal Zoya, dia menunduk kembali.
Ryan, Zoya dan Zahra, menunggu di kursi sekolah, semuanya bisu, 10 menit kemudian Riku, Kenzo (Si Jahil), Ahmed datang menghampiri "Hello! pulang yuk, eh Zoya kaki dan tanganmu kenapa kok lecet?" tanya Riku "Karena Gara!" malah Ryan yang menjawab "Bentar, ini ansaplas" kata Riku menawarkan "Thank" ujar Zoya dan mengambil ansaplas itu, kemudian dipasangnya kekakinya dan tangannya, "Yuk pulang!" ajak Ahmed "Yuk, aku sudah capek" kata Zoya.
Saat sampai dirumah, "Haaaaah, kita kerjain apa ya?" tanya Kenzo sedang si Ryan langsung mengambil buku dan membacanya, bersandarkan dinding, tapi langsung tertidur saat 10 menit, "Med!, coba kesini!" teriak Kenzo, membangunkan Ryan yang kaget, yang datang bukan hanya Ahmed tapi semua orang yang ada dirumah itu "Lihat anak itu! dia bermain lumpur!" seru Riku, 5 menit kemudian anak itu saat ingin pergi lagi kembali kerumahnya kakinya ditarik oleh lumpur dan anak itu terjatuh hilang seketika.
Posting Komentar untuk "Cerita Makhluk Lumpur Part-1"